Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) mendukung penerapan bajaj online di Ibu Kota. Mendapat respon positif tersebut DPD Organda DKI Jakarta mengapresiasinya.
"Bagus dong ini kan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada pelanggan bajaj...
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) mendukung penerapan bajaj online di Ibu Kota. Mendapat respon positif tersebut DPD Organda DKI Jakarta mengapresiasinya.
"Bagus dong ini kan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada pelanggan bajaj. Mendekatkan pelayanan ke masyarakat, apalagi sekarang musim kemajuan teknologi," ujar Ketua DPD Organda Jakarta, Syafruhan Sinungan saat berbincang dengan detikcom, Rabu (19/8/2015).
Syafruhan menyebut saat ini layanan bajaj online masih disempurnakan dan segera diluncurkan dalam waktu dekat. Dia menargetkan, akhir September 2015 ada 3.000 unit bajaj biru berbahan bakar gas (BBG) bisa melayani masyarakat DKI.
"Bajaj biru total rencanya 3.000 unit (yang dioperasikan). Mudah-mudahan bisa bulan depan," sambungnya.
Dia mengatakan, aplikasi bajaj online akan berjalan di perangkat berbasis Android. Mirip dengan aplikasi Go-Jek, bajaj online juga tidak hanya menyediakan jasa transportasi penumpang tetapi juga menawarkan jasa pengiriman barang di Jakarta.
Yang berbeda, untuk penetapan tarif tidak bisa dihitung langsung pada saat pemesanan seperti Go-Jek. Melainkan melalui negosiasi antara penumpang dan pengemudi saat bertemu di lokasi.
"Saya lupa nama aplikasinya bajaj online atau apa. Nanti diberitahu lagi. Secara resmi sih minggu depan peluncurannya," terang dia.
Lantas apakah aplikasi bajaj online sengaja dibuat untuk menyaingi Go-Jek dan GrabBike?
"Nggak dong kan Go-Jek dan GrabBike bukan angkutan umum. Jadi kalau dibuat untuk menyaingi rasanya susah juga ya," kata Syafruhan.
Menyoal rencana Ahok menbatasi jumlah bajaj dan motor melintasi jalan protokol, Syafruhan tidak mempermasalahkan. Sebab menurutnya bajaj merupakan angkutan lingkungan saja.
(aws/dra)