0812 9930 096 care@qoloni.com
Informasi Kegiatan

 
0 20190

Sarana dan Prasarana SD Bandar Dalam Way Haru Lampung

Tito Wicaksono
Sekilas Info Andalas Horse Power Team (AHPT). Andalas Horse Power Team (AHPT) merupakan sekumpulan biker's muda-mudi kreatif, enerjik dan mempunyai kepedulian tinggi terhadap peningkatan mutu pendidikan indonesia (lampung khususnya) di sekolah-sekolah yang tidak tersentuh oleh tangan pemerintah. Berbagai kalangan ada didalam Team AHPT baik ada yang masih mengecap bangku SeKolah Menengah Umum, Mahasiswa, Wirausaha, Karyawan Swasta dan Karyawan Instansi Negara...
Pendidikan Lampung

Rp. 20.000.000
0%
15
Selesai
Terkumpul
Relawan
Hari Lagi
PELAKSANA PROGRAM
Dukung
0
Komentar
0
Lihat
20190
Penilaian
Kegiatan Dimulai
12-09-2015

Diperbaharui
29-09-2015
Detil
Sarana dan Prasarana SD Bandar Dalam Way Haru Lampung

Donasi Pendidikan ini mereka buktikan dengan berbekal sedikit menyisihkan uang jajan, gaji, sedikit rejeki mereka bekerjasama dengan para donatur serta sponsorship demi membantu adik-adik di sana. Donasi yang akan mereka berikan adalah pembuatan & pendirian tiang bendera, pembuatan & pendirian Perpustakaan Mini/Taman Bacaan, Donasi seragam sekolah, Donasi tas sekolah, Donasi Perlengkapan Alat Belajar (buku tulis, kotak pensil, penggaris, penghapus, pena, pensil dan rautan) dan sedikit bantuan dana bukti Donasi yang mereka berikan di SD 1 Bandar Dalam, Desa Way Haru, Pesisir Barat Lampung.

Start dari Angkringan AQJ yang terletak di Jl. Jend.Sudirman, Pahoman, Rawa Laut, Bandar Lampung tepat di depan SMU Negeri 1 Bandar Lampung, Team AHPT memilih waktu pukul 03.00 WIB untuk memulai perjalanan ke SD 1 Bandar Dalam, Desa Way Haru, Kec. Bengkunat, Kab. Pesisir Barat, Lampung dengan jarak tempuh ±250 KM yang harus dilalui dan berbagai rintangan pun harus dilalui.

Sekilas Info Profil Sekolah Dasar Bandar Dalam Way Haru.
Sekolah Dasar yang di pimpin oleh Bpk. Tasman (Kepala Sekolah) ini mempunyai kondisi bangunan beratap seng hasil Swadaya masyarakat yang memiliki ±89 murid dari kelas 1 hingga kelas 6 sangat memprihatinkan keadaan fisik bangunan sekolah ini, sepintas menurut saya seperti sebuah kandang ternak. Lantai tanah merah dengan dinding dari papan seadanya itupun tidak rapat jika angin bertiup debu-debu tanah merah menerjang masuk dari sela-sela papan. Ada 5 ruang kelas yang diisi hanya dengan meja kayu sederhana beserta kursi panjang persis kursi di Warteg, beserta papan tulis hitam kecil di tiap kelasnya, tidak juga ada hiasan atau bingkai-bingkai foto sosok Pemimpin Republik Indonesia yang tertempel di dinding sekolah, semua kosong polos hanya bilah-bilah papan pembatas antara luar dan ruang kelas.

Miris memang, kurangnya fasilitas dan kurangnya mutu pendidikan yang ada di SD 1 Bandar Dalam tersebut mengakibatkan adik-adik kita disana memiliki mutu pendidikan yang jauh tertinggal dari adik-adik yang ada di perkotaan.

Kurang perhatiankah? Tertingal ataukah memang ditinggalkan nasib pendidikan adik-adik SD 1 Bandar dalam Desa Way Haru, Pesisir Barat Lampung?

Dengan berbekal sedikit pengalaman dan sedikit ilmu pengetahuan, Andalas Horse Power Team datang membawa keceriaan, kebahagian, memberikan sedikit harapan dan menumbuhkan semangat pentingnya pendidikan bagi adik-adik SD 1 Bandar Dalam Desa Way Haru.

Sekilas Info Desa Way Haru.
Desa Way Haru, Kec. Bengkunat, Kab. Pesisir Barat, Lampung ini merupakan desa yang terpencil dan lokasinya terperangkap di antara Samudera Hindia dan Taman Nasional Bukit Barisan 1 Bagian Selatan (TNBBS), untuk mencapai lokasi tersebut menguras waktu dan tenaga yang tidak sedikit.

Posisi desa yang berada di dalam TNBBS menyebabkan pembangunan sarana jalan tidak diperbolehkan, sangat kontradiksi dengan perjalanan darat yang saya lalui dari Tanjung Karang Bandar Lampung hingga kota terakhir di Way Heni yang didominasi jalan mulus, jalan ke Desa Way Haru yang hanya Berjarak sekitar ± 10 KM dari Way Heni, diawali ±2 KM jalan aspal rusak kemudian berubah menjadi jalan makadam bercampur tanah merah yang berdebu sampai di penyeberangan rakit untuk menyebrangi muara kecil yang dalam, menyusuri pasir pantai pesisir barat lampung secara hati-hati dengan jarak ±5 KM dan sampai akhirnya melewati jalan rusak tanah merah yang sangat berdebu ±3 KM.

Sebagian besar mata pencaharian penduduk desa adalah petani kopi, lada, nelayan dan peternak. Desa ini memiliki lokasi yang sulit untuk dijangkau sehingga warga desa yang ingin berbelanja dengan jumlah yang agak banyak, mereka harus pergi ke pasar Way Heni kecamatan Bengkunat atau Pasar di Kabupaten Kota Agung yang cukup jauh, atau terkadang ada juga pedagang keliling datang untuk menawarkan barang dengan harga yang tentu saja jauh lebih mahal. Karena berada di dalam hutan konservasi, warga sering di datangi kawanan gajah yang mencari makanan, harimau serta binatang buas lainnya yang merupakan penghuni hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan 1 ini.