0812 9930 096 care@qoloni.com
Informasi Kegiatan

0 19757

Beasiswa Generasi Qur'an Indonesia (BRAIN)

BPL Foundation
Satu-satunya Rumah Tahfidz yang tidak hanya membantu santri menghapal Al Qur’an, namun juga menggali dan mempelajari metode penggambilan hukum dari Al Qur’an, dalam rangka mengembangkan kajian hukum Islam di Indonesia, khususnya hukum muamalah.
Pendidikan DKI Jakarta

Rp. 312.000.000
0%
6
Selesai
Terkumpul
Relawan
Hari Lagi
PELAKSANA PROGRAM

Satu-satunya lembaga yang bekerja untuk peningkatan kapasitas dan penyadaran hukum masyarakat (khususnya UKM) di bidang hukum ekonomi


Berdiri pada tanggal 7 Februari 2015 berdasarkan Akta Nomor 12 Tanggal 7 Februari 2015 BPL Foundation merupakan bagian tidak terpisahkan dari Smart Legal Network (SLN). BPL Foundation didampingi oleh tim pengacara dari BP Lawyers, Smartcolaw dan AIS. Setiap kegiatan BPL Foundation didukung pula Pro Legal.


Pada awalnya BPL Foundation dibentuk sebagai wadah penyaluran Corporate Sosial Responsibility (CSR) dari SLN Group. Namun BPL Foundation tidak menutup ruang bagi para donator berkontribusi untuk membantu terselenggaranya kegiatan BPL Foundation.

Seiring berjalannya waktu, BPL Foundation fokus pada pendampingan hukum Usaha Kecil dan Menengah. BPL juga bekerja untuk peninglatan kompetensi praktisi hukum, professional dan mahasiswa di Indonesia 




Dukung
0
Komentar
0
Lihat
19757
Penilaian
Kegiatan Dimulai
09-08-2016

Diperbaharui
09-08-2016
Detil
Beasiswa Generasi Qur'an Indonesia (BRAIN)

Ruh Kami dalam Bergerak

"Al Qur'an adalah ilmu pertama yang diturunkan Allah ke Bumi"

Kira-kira begitu jawaban Kifah (salah seorang peserta kegiatan BRAIN) saat ditanya: "apa alasan utama menghapal Al Qur'an?" Jujur dan sederhana, lelaki sehari-hari aktif dalam sebagai mahasiswa di LIPIA ini benar-benar menyadari bahwa mendalami Al Qur'an adalah inti dari tuntunan agama untuk terus menuntut ilmu. Kifah tidak sendirian, ada Fahmi--mahasiswa yang kuliah di LIPIA--yang juga punya semangat menghapal Al Qur'an. Tidak sampai setahun, hapalan Fahmi sudah mencapai 15 Juz. Tentu bukan hal yang mudah, di sela-sela kesibukan kuliah dan mengerjakan tugas, Fahmi tetap berkhidmat untuk mendalami Kitab suci Al Qur'an. Menariknya, kondisi kesehatan Fahmi tidak cukup baik. Hasil pemeriksaan menandaskan bahwa fahmi menderita penyakit ginjal. Sungguh mengejutkan, mengingat lelaki muda ini tak pernah mengeluh saat matanya terjaga untuk merapal ayat-ayat suci Al Qur'an. Selain mereka berdua, masih ada beberapa mahsiswa dari LIPIA dan UI yang juga punya ceritanya masing-masing. Cerita yang membuat program ini terus bergulir, sebagai wadah yang menaungi mimpi mereka. Generasi Qur'ani yang terpilih.

Beasiswa generasi Qur'an Indonesia (BRAIN), mungkin hanya salah satu dari sekian ratus Rumah Tahfidz yang kini menjamur di Indonesia. Kami sadar, setiap Rumah Tahfidz pasti punya keunikan dan metode tersendiri. Begitu pun kami, yang mendirikan Rumah Tahfidz Ar Rahman sebagai tempat belajar dan berproses sepuluh santri yang kami bina. Tidak hanya menghapal Al Qur'an, kami juga bermimpi para santri mampu menggali nila-nilai hukum yang terkandung dalam Al Qur'an, lalu mengkaji lebih dalam, lalu menyusun ide dan solusi yang mampu menjadi oase dari permasalahan ummat. Ya, kami punya harapan besar, bahwa adik-adik kami tidak hanya menyimpan ayat-ayat Qur'an dalam benak mereka sendiri. Sebalikanya cahaya Qur'an mesti meluas, membentang dan menjadi rahmat bagi semesta. Mereka, adik-adik kami, hendaklah kami bina untuk menebar manfaat pada banyak orang.

 Kami sadar, membina sebuah generasi bukan pekerjaan murah. Bukan proyek sekali selesai. Butuh konsistensi, energi, tenaga, fikiran, ilmu, dan (tentunya) biaya yang tak sedikit. Maka kami juga tak ingin mengetuk pintu sendirian. Bukankah ruh itu berjamaah? Bukankah orang-orang baik akan bersama dengan orang-orang baik di akhirat kelak? Tentu kami ingin barisan kebaikan ini terus bertambah, untuk itulah mari bergerak bersama kami untuk mewujudkan mimpi mereka yang sebagian berada dalam keluangan waktu, fikiran dan rizki kita.


PROFIL PENERIMA MANFAAT

Peserta Program BRAIN adalah mahasiswa dari Universitas Indonesia dan LIPIA yang memiliki semangat untuk menghafal, mempelajari dan mendalami Al Qur’an.

Program BRAIN angkatan I ditujukan untuk laki-laki berusia 18 – 25 tahun. Setiap peserta telah melewati proses seleksi hingga akhirnya terpilih 10 santri angkatan I yang akan mengikuti seluruh kegiatan selama dua tahun (Januari 2016 – Desember 2017). Sebelumnya santri terlebih dahulu mengikuti kelas persiapan dari September 2015 – Desember 2015.



KEGIATAN

#Menghafal & Murajaah Al Qur’an

#Kajian Hukum Islam

#Soft Skill Training

#Riyadhoh (Olahraga)

#Rihlah (Tamasya)

#Sertifikasi Hafalan

#Mengajar Tahsin


Fasilitas yang disediakan antara lain:

1.Mushola untuk ibadah dan ruang belajar
2.Kamar tidur santri
3.Lemari, rak dan meja belajar santri
4.Kamar tidur Ustadz pembimbing
5.Perlengkapan belajar
6.Dapur berikut peralatan dan perlengkapan memasak
7.Kamar mandi
8.AC (mushola)

9.Listrik, air, dan lainnya.