0812 9930 096 care@qoloni.com
Informasi Kegiatan

0 19457

Taman Baca Masyarakat Rumah ABANG ( Anak Bangsa )

Komunitas Pensil Bambu
Taman baca rumah abang adalah taman baca masyarakat yng di desain khusus dengan mengedepankan 3 Azas Utama, Smart, Care and Fun. yang unik selanjutnya Rumah Abang ini muncul dari ide para pelajar usia kelas 8-9 SMP dan 10-11-12 SMA/K. kemudian Rumah Abang juga menjadi wadah dari pengembangan Komunitas Pelajar, Salah satunya Komunitas Pensil Bambu, Student Safety Net dan Repotret serta pendampingan beberapa kegiatan...
Pendidikan Jawa Barat

Rp. 40.324.000
0%
50
Selesai
Terkumpul
Relawan
Hari Lagi
PELAKSANA PROGRAM

Pensil Bambu Adalah Gerakan Pemuda Yang Bersinergi Untuk Memajukan dan Meningkatkan Kualitas Anak Negeri.
#DekatPeduliBermanfaat
#AkuInspirasiSesamaku

Dukung
0
Komentar
0
Lihat
19457
Penilaian
Kegiatan Dimulai
30-06-2016

Diperbaharui
24-07-2016
RESUME

Ringkasan

Taman baca rumah abang adalah taman baca masyarakat yng di desain khusus dengan mengedepankan 3 Azas Utama, Smart, Care and Fun. yang unik selanjutnya Rumah Abang ini muncul dari ide para pelajar usia kelas 8-9 SMP dan 10-11-12 SMA/K.

kemudian Rumah Abang juga menjadi wadah dari pengembangan Komunitas Pelajar, Salah satunya Komunitas Pensil Bambu, Student Safety Net dan Repotret serta pendampingan beberapa kegiatan.

Rumah Abang memiliki fasilitator yang berasal dari Founder Komunitas serta alumni-alumni komunitas yang tergabung dalam rumah abang.

Rumah Abang juga akan memiliki armada motor yang kami beri nama D-Read, untuk dapat menyapa masyarakat hingga dasar.

Target/Sasaran

1. Anak-anak usia TK-SD
2. Pelajar SMP-SMA/K
3. Orang tua serta masyarakat sekitar.

Alasan Utama

Minat baca masyarakat Indonesia, dibanding negara Asia lainnya sangat di bawah rata-rata. Kondisi ini diperparah dengan lingkungan yang belum mendukung dalam meningkatkan budaya baca.

Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Gerakan Permasyarakat Minat Baca (GPMB) Bambang Supriyo Utomo mengatakan, rata-rata secara nasional, survei dari Unesco tak sampai satu judul (buku) per orangnya per tahun (yang dibaca).

"Ini di luar buku pelajaran, tapi buku bebas," kata dia, kepada wartawan, di Yogyakarta, Rabu (2/9/2015).

Hal yang sangat berbeda dengan yang terjadi di Malaysia misalnya. Setiap orang di Malaysia bisa menghabiskan tiga judul buku bacaaan per tahunnya.

"Apalagi untuk negara maju seperti Jepang. Bisa di atas lima sampai 10 buku per tahun per orangnya," tuturnya.

Untuk meningkatkan minat baca ini, kendala yang dihadapi di antaranya adalah dukungan fasilitas. Keberadaan bacaan masih kurang dekat dengan orangnya. Toko buku pun lebih banyak berada di perkotaan. Sementara, di pedesaan sangat sulit ditemui.

Terpisah, Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Budi Wibowo mengatakan, dorongan lingkungan sekitar masih belum mendukung untuk menumbuhkan minat baca.

"Untuk DIY, data terakhir survei 2012, indeks bacanya 0,049. Ini yang tertinggi di Indonesia, jika dibandingkan dengan daerah lainnya. Tapi jika dibandingkan luar, seperti Singapura masih jauh. Di sana, indeksnya sudah 0,45," pungkasnya.

Sumber : http://daerah.sindonews.com/read/1040006/189/memprihatinkan-minat-baca-orang-indonesia-hanya-0-049-1441208938

Faktor Keberhasilan

1. Memiliki Buku Bacaan Lengkap usia TK-SMA/K
2. Memiliki Perlengkapan Untuk Mendirikan Perpus di Taman Kota (Terpal, Bangku, Tenda, sound System)
3. Memiliki Fasilitas Belajar (Papan Tulis dan Media Pembelajaran)
4. Rumah Kontrakan
5. Pembuatan Perlengkapan Perpustakaan Berjalan (D-Read) Seperti Tas atau Box untuk Motor.