Sekitar tahun 2002-2003 silam jembatan penghubung antara Desa Tadewa dengan Desa Rangga Solo hancur parah karena tertimpa banjir, dan sejak itu sampai sekarang pemerintah belum melakukan perbaikan atau pembangunan ulang Jembatan tersebut, Sehingga para siswa dan masyarakat harus menyebrangi sungai dan melawan arus banjir untuk mendapatkan akses transportasi menuju Sekolah dan Kota Kecamata.
1. Memudahkan Siswa dan Masyarakat untuk menuju kesekolah dan Mengakses jalan raya
2. Memudahkan masyarakat menuju Sawah atau ladang merek
3. kelancaran transportasi masyarakat desa
4. peningkatan taraf ekonomi masyarakat desa;
Jika ingin melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Menengah Atas atau Kejuruan (SMA/SMK) para siwa harus berjalan kaki ± 3 KM dengan melewati sungai dan pematang sawah yang sangat berliku-liku untuk menuju jalan raya utuk mendapatkan Akses transportasi menuju kesekolah. Siswa berjalan dengan Sepatu ditangan karena harus menyebrangi sungai. Belum lagi ketika musim hujan para siswa harus melawan derasnya banjir demi mendapatkan pendidikan.
letak geografis desa itu sendiri yang hanya bisa dihubungkan dengan desa lainnya melalui keberadaan jembatan sebagai salah satu sarana penunjang yang sangat vital untuk perputaran ekonomi dan sebagai alur lalulintas transportasi darat