Penulis lepas, kontributor rubrik "Ghazwul Fikri" di Majalah Dakwah Islam Al-Intima', peneliti di Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS), Ketua Div. Litbang #IndonesiaTanpaJIL (ITJ) Pusat, Kepala Sekolah Pemikiran Islam (SPI) Pusat, hamba Allah SWT above all else.
Sekolah Pemikiran Islam (SPI) adalah program pendidikan non-formal untuk aktivis dakwah yang telah digelar sejak tahun 2014. Saat ini, SPI telah diselenggarakan di Jakarta dan Bandung. Di Jakarta, digunakan nama SPI Fatahillah. Program perkuliahan ini terdiri dari 12 (dua belas) pertemuan. Setiap peserta mendapatkan sejumlah buku gratis sebagai referensi dan setiap pekannya mendapatkan tugas menulis dan makalah yang dikirimkan via e-mail. Para pengajar SPI adalah tokoh-tokoh cendekiawan Muslim yang ahli di bidangnya masing-masing, antara lain Dr. Adian Husaini (INSISTS), Asep Sobari, Lc. (SCI), Fahmi Salim, MA (MIUMI), Dr. Tiar Anwar Bachtiar (Persis), Ahmad Rofiqi, M.Pd.I. (DDII) dan sebagainya. Untuk periode Agustus-November 2015 ini, SPI Fatahillah bekerja sama dengan YISC Al-Azhar.
Sasaran perkuliahan SPI adalah para aktivis dakwah, terutama sekali yang aktif berdakwah di kampus melalui organisasi-organisasi seperti Lembaga Dakwah Kampus (LDK) dan semacamnya. Perkuliahan di SPI bertujuan memberikan wawasan yang komprehensif mengenai situasi aktual di lapangan dakwah yang sesungguhnya.
SPI dibentuk sebagai respon dari keprihatinan para cendekiawan Muslim yang menyaksikan betapa masifnya gempuran pemikiran terhadap Islam, terutama di kampus-kampus. Dengan kehadiran SPI, diharapkan para aktivis dakwah bisa mendapatkan bekal keilmuan yang mumpuni untuk memberikan respon yang mencukupi terhadap tantangan-tantangan pemikiran tersebut.
Karena sambutan dari para aktivis dakwah terhadap SPI sangat besar, maka faktor keberhasilan utama dari kegiatan perkuliahan ini akan ditentukan oleh komitmen dan kerja keras panitia, juga dengan ketersediaan dana. Lebih dari 80% biaya kegiatan dipenuhi dari donasi para dermawan.