Lazis Ar-Rahman selama tiga hari (13-15 Feb 2015) berhasil menyalurkan dana bantuan awal sebesar Rp. 130 Juta untuk pembangunan sumur air bersih dan kamar mandi (MCK) di delapan titik di lima desa di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Penyerahan bantuan dilakukan dengan melibatkan Ust. Nuril Mahyuddin yang belum lama ini meraih Penghargaan Utama “Pahlwan untuk Indonesia” versi MNCTV pada 2014 untuk kategori Aktivitas Kepedulian Sosial. Menurut Ust. Wahyuddin yang merupakan sahabat dekat Ust. Bachtiar Nasir sesama lulusan Pondok Pesantren Modern Gontor, satu paket pembangunan sumur dan 2 pintu kamar mandi menghabiskan biaya sekitar Rp35 Juta.
Sejak 26 tahun silam, Ust. Wahyuddin memang sudah melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat di kawasan Kabupaten Ngawi. “Saya memilih fokus Kabupaten Ngawi, karena kabupaten ini merupakan wilayah termiskin kedua di Provinsi Jawa Timur,” jelasnya.
Umumnya, setelah selama tiga hari Tim Lazis Ar-Rahman turun langsung menelusuri delapan titik pembangunan sumur air bersih dan MCK tersebut, sebagian besar pemilihan lokasinya ditempatkan disekitar halaman Mushalla. Lantaran masih banyak mushalla di delapan titik pembangunan itu yang belum memiliki sumur dan MCK yang memenuhi standar kesehatan masyarakat.
“Karena kebersihan merupakan syarat utama dalam pelaksanaan ibadah shalat, maka kami periotaskan pemilihan lokasinya di sekitar masjid atau mushalla,” tutur Manager Operasional Lazis Ar-Rahman Ust. Fabi Firman yang ikut terjun langsung ke sejumlah lokasi penerima dana bantuan.
Dana bantuan yang diberikan merupakan dana yang berhasil dikumpulkan dari jama’ah Ar-Rahman Qur’anic Learning (AQL) Center. Khususnya jama’ah Kajian Tadabbur Juz ‘Amma (Selasa Pagi) di Masjid Pondok Indah, dan Jama’ah Kajian Tadabbur Al Baqarah Kamis Pagi & Malam di AQL Islamic Center, Tebet, Jaksel.
Menurut Fabi Firman, penggalangan dana ini masih terus akan digulirkan untuk pemenuhan sumur bersih dan MCK di seluruh pelosok Indonesia. “Dan kami akan terus bekerjasama dengan Ust. Nuril Mahyuddin yang telah cukup lama menggeluti pemberdayaan umat di pedesaan, karena beliau sudah sangat faham dalam pemberdayaan umat dengan melibatkan masyarakat setempat secara langsung,” ujarnya.