farmasis yang mendedikasikan waktunya sebagai relawan, dan terjun sebagai jurnalis kemanusiaan
terlahir dalam ketidaksempurnaan fisik, para tuna netra ini membuktikan bahwa keterbatasan yang dimiliki bukanlah penghalang untuk menebarkan cahaya kebaikan untuk masyarakat pada umumnya dan penyandang disabilitas tunanetra pada khususnya. Mereka tetap mengenali nikmat Allah dan bersyukur meskipun kehilangan penglihatan bukan berarti kehilangan mata dan pengetahuan. Sebuah ajakan berbagi dengan para tuna netra Yayasan Binnaul Ummah, mari ulurkan kepedulian kita dengan berdonasi untuk mereka agar semakin semangat dalam menghapal Al Quran