Kabar dari Koordinator Da'i Desa Jogja ....

Jangan Takut Bermimpi.

Ini Tentang sebuah impian yg sungguh lama kami inginkan.
Memiliki rumah rahfidz plus yang menjadi kawah condrodimukonya para penghafal al quran.
Melahirkan generasi yang pinter mikir, pinter dzikir sekaligus pinter dangir(berkarya).

Rumah kecil kami di kampung paling ujung Prambanan Sleman.
Adalah kampung kecil dg mayoritas muslim dan diapit dua kampung nashoro disisi selatan dan utara.
Sisi selatan dengan gerejanya yang sangat besar dan megah. Kisaran 5 menit naik motor dari rumah kami.

Sebuah yayasan nashoro juga berdiri dg bangunan yg begitu megah dg gazebo gazebonya disisi utara kampung kami.
Sama....
Hanya kisaran 5 menit menuju tempat ini dg naik motor.
Anjing sering sekali berseliweran dirumah kami, meski dikampung kami tak boleh memelihara anjing.
Anjing dari kampung tetangga bahkan pernah beberapa kali naik ke atas teras masjid saat masjid belum dipasang pagar.

Sementara....
Di kampung kami pernah ada satu fenomena yg sungguh menjadi pelecut jiwa.
"Bu...teman sebaya saya tuh nggak ada yg bisa baca al quran. Krn dulu tpa nya mati"
Seorang ibu muda pernah cerita dg saya suatu hari.
Perih rasanya.
Tak terbayang oleh saya.
Jika tak segera lakukan gerakan maka kampung ini akan kehilangan generasi.
Kami tak pernah tahu bagaimana nasib anak anak kami 5 atau bahkan 10 tahun kedepan akan seperti apa.
Berangkat dari kondisi inilah impian untuk menghadirkan madrasah diniyah dan rumah tahfidz.
Berharap ini akan menjadi benteng pertahanan aqidah. Sekaligus menjadi wadah yg akan melahirkan generasi pengusung dakwah dimasa depan.

Awalnya sempat ragu saya bermimpi untuk memiliki rumah tahfidz.
Kami tak lagi punya tempat untuk menampung para calon penghafal al quran.
Mau ditaruh dimana proses mengaji nantinya.
Tapi keyakinan jauh lebih besar dari keraguan yang ada.

Maka bermodal uang 4 juta dari hasil penjualan gelang dan cincin, pada ahad 25 desember kami mulai melangkahkan kaki.
Menyulap emperan rumah menjadi tempat ngaji.
Memberdayakan kakak sepupu yang memiliki usaha pasang kanopi baja ringan dll.
Beliau kami berdayakan untuk menjadi tempat kami berhutang:joy::joy:.
Beliau siap membuatkan atap disisi timur dan utara rumah dgn pembayaran bisa diutang sampai pertengahan januari. Karena usaha beliau pun masih skala kecil shg belum bisa memberikan tempo lebih lama.:sweat_smile:
Lumayan untuk bisa menarik nafas.

Uang 4 juta ternyata hanya bisa untuk buat lantai saja.
Sementara atap masih harus muyer dari mana duitnya.
Sempat mbatin dalam hati.
Kenapa nekat amat ya:joy::joy:.
Tapi saya berpikirnya, saya ndak tahu umur sampai kapan.
Kepinginnya ini bisa menjadi amal jariyah.
Klo tidak segera kuatirnya generasi kami akan lebih dulu dimakan zaman.

Bismillah....
Untuk kebaikan kenapa tak disegerakan.
Bukankah saya punya Alloh yang Maha Kaya?
Alloh pasti akan hamparkan kemudahan dr berbagai arah. Keyakinan itu yang saya pegang kuat.

Dan keyakinan itu pula yang mendorong saya untuk telpon Ustadz Umam, gurunda dijalan kebaikan. Meminta beliau untuk membantu kami menghadirkan solusi. Membantu kami mencarikan solusi kekurangan dana. Dan saya yakin Allah akan hamparkan kemudahan.