Banjir bandang di Garut dan Sumedang dimulai dari Selasa (20/9/2016) Pukul 19.00 WIB, hujan deras menyebabkan debit Sungai Cimanuk dan Sungai Cikamuri naik secara cepat. Pukul 20.00 WIB banjir terjadi hingga setinggi lutut kemudian sekitar jam 23.00 WIB banjir setinggi 1,5-2 meter. Dalam waktu yang hampir bersamaan terjadi longsor di Desa Cimareme, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat pada Selasa (20/9/2016) Pukul 22.00 WIB.
Dari keterangan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sejumlah daerah seperti Bayongbong, Tarogong Kidul, Tarogong Kaler, Banyuresmi, dan Karangpawitan, menjadi titik paling parah banjir dengan ketinggian air 1,5 hingga 2 meter.
Berdasarkan informasi dari BPBD Garut hari ini (9/21) pukul 16.53 WIB, titik dan dampak yang harus dibantu adalah sebagai berikut :
Daerah Terdampak Banjir : 1. Kec. Bayongbong, 2. Garut Kota, 3. Banyu Resmi, 4. Tarogong Kaler, 5. Tarogong Kidul, 6. Karang Pawitan, 7. Samarang
Korban Meninggal Dunia 15 Orang : 5 Orang di Lapangan Paris, 3 Orang di Cimacan, 1 Orang di Jati Asri, 1 Orang di Kaum Lebak, 3 Orang di Bendungan Copong, 2 Orang di Sukasenang
Korban Hilang 18 Orang : 15 Orang Lapangan Paris, 2 Orang Leuwi Daun, 1 Orang Cimacan
Saat ini yang diperlukan adalah pertolongan pada korban warga yang terdampak banjir. Oleh sebab itu, melalui QOLONI kita akan menggalang dana untuk melakukan evakuasi, membantu para pengungsi dengan makanan, perlindungan dan pakaian.
Evakuasi korban memerlukan bantuan segera hal-hal berikut :
1. Bantuan makanan siap saji dan siap santap
2. Pakaian untuk warga yang menjadi korban
3. Selimut untuk mengatasi dingin para pengungsi yang kehilangan rumah
4. Alat-alat pertolongan pertama untuk korban
QOLONI memerlukan bantuan dana untuk disalurkan kepada lembaga sosial dan lembaga kemanusiaan yang telah berada di lokasi.
Selain itu, QOLONI juga memberikan kesempatan bagi masyarakat yang akan menyumbangkan tenaga maupun alat-alat bantuan sesuai kriteria diatas.