Hidayatul Mabrur, penggiat sosial pendidikan dan pemberdayaan ekonomi berdomisili di Yogyakarta. Saat ini saya terlibat sebagai Project Officer dan Pendayagunaan CSR di Baitul Maal Hidayatullah, Yogyakarta.
Program Pelatihan Guru Inovatif yang kemudian kami singkat dengan “PAGI” adalah salah satu manifestasi konkrit dari kegelisahan kita akan menurunnya kualitas Guru di atas. Data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) 2010 menunjukkan, lebih dari 54 % standar kualifikasi guru di Indonesia perlu ditingkatkan. Kami yakin bahwa lemahnya kualitas guru di beberapa daerah salah satunya adalah persoalan terbatasnya skill, informasi dan fasilitas yang ada. Maka harapannya, Program Pelatihan Guru Inovatif (PAGI) ini mampu menjadi jembatan atas kesenjagan kualiatas guru yang ada di Indonesia khususnya di daerah Botodayaan, Rangkop, Gunung Kidul
Sejumlah guru Sekolah Dasar di 4 Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta
Guru merupakan ‘ujung tombak’ dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di sebuah bangsa. Ia terus diyakini sebagai faktor utama atas keberlangsungan lahirnya generasi masa depan yang berwawasan dan berbudi mulia. Apabila guru terdidik, maka output dari proses pendidikan akan baik, namun apabila kualitas guru tak diperhatikan maka sudah dapat dipastikan tejadinya degradasi kualitas pendidikan kita baik untuk jangka dekat maupun jangka panjang.
Data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) 2010 menunjukkan, dilihat dari sisi kualitas dan komitmen mengajar, terdapat lebih dari 54% guru memiliki standar kualifikasi yang tidak memenuhi standar dan perlu ditingkatkan.Hal itu diperkuat dengan adanya data dari Teacher Employment & Deployment, World Bank 2007 yang mengungkapkan bahwa distribusi guru tidak merata. 21% sekolah di perkotaan kekurangan Guru. 37% sekolah di pedesaan kekurangan Guru. 66% sekolah di daerah terpencil kekurangan guru dan 34% sekolah di Indonesia yang kekurangan Guru. Sementara di banyak daerah terjadi kelebihan Guru.
Menurut Analisis Data Guru 2009, Ditjen PMPTK 2009 sebaran indeks kualitas Guru di Indonesia setengah nilai maksimal indeks dimana nilai maksimal adalah 11. Artinya kualitas guru di Indonesia masih kurang memenuhi batasan maksimal, hal ini merupakan faktor yang perlu diperhatikan mengingat fungsi dari guru yang menjadi elemen penting dalam pendidikan. Kondisi itu terjadi salah satunya karena jumlah lembaga pelatihan guru yang tidak sebanding dengan jumlah guru. Hal ini mengingat jumlah guru di Indonesia telah mencapai angka 29.92 juta, 76% berlokasi di kota-kota. sedangkan sisanya berada di daerah-daerah di Indonesia.
1. Meningkatnya "teaching skill" peserta pelatihan (guru) dalam mengajar
2. Peserta pelatihan (guru) mampu mengaplikasikan konsep pembelajaran berbasis Pembelajaran, Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM)
3. Hadrinya motvasi baru bagi peserta pelatihan (guru) untuk kembali menyajikan inovasi dan motivasi dalam proses pembelajaran di kelas