Melakukan survey lapangan agar di dapat informasi yang akurat, Jamban-jamban pun mulai dibangun di masing- masing rumah tangga. Namun bukan berarti tanpa masalah, karena sosial ekonomi yang rendah membuat sebagian warga tak mampu untuk membayar biaya pembuatan jamban.
"Masyarakat ngeh (paham) maksudnya tapi tidak punya daya ungkit untuk membuat jamban, karena faktor ekonomi. Agar masyarakat diberdayakan dan tidak hanya konsumtif, kami gelontorkanlah ide arisan jamban," jelas Akhmad Sarifudin, SKM, Kepala Bidang Promosi Kesehatan dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Pemalang, saat ditemui dalam rangka kunjungan 'Hari Air Sedunia 2013' di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Kamis (21/3/2013).
Arisan jamban dilakukan oleh setiap 10 rumah (dasawisma) dengan membayar iuran sebesar Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu setiap bulannya. Setelah terkumpul, uang tersebut akan digunakan untuk biaya pembuatan jamban di masing-masing peserta jamban.
Perlu diketahui, untuk membuat jamban sederhana yang sehat, dibutuhkan biaya sekitar Rp 600-750 ribu. Bagi warga yang kurang mampu, tentu tidak mudah untuk mengumpulkan uang tersebut dalam waktu singkat